برای ثبت درخواست به انتهای صفحه مراجعه کنید.

Reformasi Pelayanan Publik di Negara Berkembang

Description:...

 Praktik  pelayanan  publik  tidak  terlepas  dari  praktik administrasi  publik  yang  diaplikasi  di  banyak  negara.  Pelayanan publik merupakan salah satu isu atau tujuan penting dari administrasi publik yang meliputi penyelenggaraan public services, public affairs (public interests and public needs), and distribution of public service equally.  Konsepsi  pelayanan  publik  berkembang  seiring  dengan perkembangan  masyarakat  dan  ilmu  pengetahuan,  dan  dalam  hal ini setidaknya ada 3 perspektif administrasi publik yang bisa kita gunakan  untuk  mengkaji  pelayanan  publik  yakni  perspektif  Old Public Administration,  New Public Management, and New Public Service.

Sesungguhnya pelayanan publik sebagai bagian dari upaya-upaya  mewujudkan  good  governance,  dapat  dilihat  melalui  tiga langkah strategis: Pertama, interaksi antara Negara (yang diwakili pemerintah)  dengan  warganya,  termasuk  berbagai  kelompok atau lembaga di luar pemerintah dalam pelayanan publik.  Kedua, pelayanan  publik  merupakan  ranah  dimana  prinsip-prinsip  good governance  dapat  diartikulasikan  dengan  lebih  baik.  Ketiga, pelayanan  publik  melibatkan  semua  kepentingan  yang  berada di  dalam  negara.  Pemerintah,  masyarakat,  dan  mekanisme  pasar memiliki kepentingan terhadap pelayanan publik yang lebih baik. 

Selain itu konsep Birokrasi di kebanyakan negara berkembang cenderung bersifat patrimonialistik: tidak efesien, tidak efektif (over consuming and under producing), tidak obyektif, anti terhadap kontrol  karena  orientasi  dan  kritik,  tidak  mengabdi  kepada  kepentingan umum    lebih  pada  melayani  pemerintah,  tidak  lagi  menjadi  alat rakyat  tetapi  telah  menjadi  instrumen  politis  dengan  sifat  sangat otoritatif dan represif, ciri dari birokrasi negara berkembang yaitu: Pertama,  administrasi  publiknya  bersifat  elitis,  otoriter,  menjauh atau  jauh  dari  masyarakat  dan  lingkungannya  serta  paternalistik. Kedua,  birokrasinya  kekurangan  sumber  daya  manusia  (dalam hal  kualitas)  untuk  menyelenggarakan  pembangunan  dan  over dalam segi kuantitas. Ketiga, birokrasi di negara berkembang lebih berorientasi  kepada  kemanfaatan  pribadi  ketimbang  kepentingan masyarakat.  Keempat,  ditandai  adanya  formalisme.  Yakni,  gejala yang  lebih  berpegang  kepada  wujud-wujud  dan  ekspresi-ekspresi formal dibanding yang sesungguhnya terjadi. Kelima, birokrasi di negara  berkembang  acapkali  bersifat  otonom.  Artinya  lepas  dari proses politik dan pengawasan publik. Administrasi publik di negara berkembang  umumnya  belum  terbiasa  bekerja  dalam  lingkungan publik  yang  demokratis.  Dari  sifat  inilah,  lahir  nepotisme, penyalahgunaan wewenang, korupsi dan berbagai penyakit birokrasi yang  menyebabkan  aparat  birokrasi  di  negara  berkembang  pada umumnya memiliki kredibilitas yang perlu dibenahi melalui suatu reformasi secara mikro maupun makro.

Show description

* ایمیل (آدرس Email را با دقت وارد کنید)
لینک پیگیری درخواست ایمیل می شود.
شماره تماس (ارسال لینک پیگیری از طریق SMS)
نمونه: 09123456789

در صورت نیاز توضیحات تکمیلی درخواست خود را وارد کنید

* تصویر امنیتی
 

به شما اطمینان می دهیم در کمتر از 8 ساعت به درخواست شما پاسخ خواهیم داد.

* نتیجه بررسی از طریق ایمیل ارسال خواهد شد

ضمانت بازگشت وجه بدون شرط
اعتماد سازی
انتقال وجه کارت به کارت
X

پرداخت وجه کارت به کارت

شماره کارت : 6104337650971516
شماره حساب : 8228146163
شناسه شبا (انتقال پایا) : IR410120020000008228146163
بانک ملت به نام مهدی تاج دینی

پس از پرداخت به صورت کارت به کارت، 4 رقم آخر شماره کارت خود را برای ما ارسال کنید.
X