“Luar Biasa…! Kata itu barangkali yang paling pas untuk memberikan ilustrasi tentang buku Bayang-Bayang Kerentanan Tantangan Penghidupan Orang Sowek di Supiori.
“Menggugah, Termenung”! Itulah pertama kali yang saya rasakan ketika membaca buku ini, dimana gaya penulisannya membuat penasaran dari satu paragraph menuju bab-bab berikutnya, yang tidak terputus dari suatu untaian cerita dengan cerita lain. Buku ini, begitu kuat merekam realitas sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya dan pengelola sumberdaya alam Masyarakat Adat Byak di Kepulauan Aruri, Kabupaten Supiori secara khusus Orang Sowek.
Penulis berhasil menyajikan “fakta dan testimoni” untuk memperkuat hasil pengamatannya tentang kerentanan penghidupan Orang Sowek sebagai sebuah tantangan Pembangunan di Kabupaten Supiori. Dari sinilah saya menemukan simpul-simpul tersembunyi yang menjadi rahasia munculnya kerentanan kehidupan Orang di Negeri Kamasan.
Buku ini, layak dibaca oleh siapa saja terutama pengambil keputusan untuk dijadikan pegangan dalam mengatasi permasalahan diwilayah Supiori dan Papua umumnya.
Sowek Yaswar Au Kaku Dam…. (Sowek Saya benar-benar Sayang Kau)
—Septer Manufandu
(Sekretaris Eksekutif Jaringan Kerja Rakyat Papua)
“Elvira dkk dalam buku ini mempresentasikan cerita perempuan Sowek yang luar biasa dalam pengelolaan sumber daya alam, pengetahuan, pengalaman serta inisiatif perempuan Sowek dalam mempertahankan, memperjuangkan kehidupan untuk keberlanjutan penghidupan serta identitasnya.
Buku ini berani membongkar penindasan patriarki yg masih kental dalam masyarakat kita. Perempuan dalam perjuangannya menjaga, merawat nilai kearifan serta berkontribusi terhadap keberlanjutan kehidupan namun perempuan masih mengalami marginalisasi dan berbagai kerentanan.
Apresiasi untuk buku ini, kiranya menjadi motivasi untuk penelitian dan terapan lainnya.
—Siti Akmianti
(Direktur Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Papua)