Wabah yang Mengubah
Majalah Tebuireng Edisi 68
Description:... Wabah adalah Siklus yang Terulang
Dalam berbagai peristiwa, setidaknya Islam memberikan tiga pandangan bagi umatnya dalam menyikapi musibah. Mencari solusi, sabar, dan ambil hikmah. Tiga pandangan itu memunculkan ikhtiar penanganan secara riil dalam menghadapi musibah. Lalu penanaman mental sabar agar umat Islam tidak putus asa sembari terus berdoa sebagai senjatanya. Dan terakhir mengambil hikmah peristiwa yang menimpa sebagai pelajaran dan pengalaman untuk masa depan.
Di tengah pandemi seperti saat ini, kita menghadapi berbagai kondisi baru yang hampir merubah kebiasaan kita sehari-hari. Termasuk merubah tatanan kehidupan sosial, ekonomi, dan psikologis masyarakat. Berbagai perubahan itu menuntut manusia beradaptasi. Ada yang mampu bertahan, dan tak sedikit yang tumbang.
Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi virus yang menyerang pernafasan ini demi keselamatan bersama. Swakarantina, menjaga kebersihan diri, penutupan wilayah, menemukan penawar covid-19, dan seterusnya. Meski sampai saat ini usaha itu belum banyak memberi jawaban nyata yang melegakan. Kebuntuan menemukan solusi jitu bukan berarti kita harus berhenti berusaha mentas dari wabah yang menerpa hampir seluruh dunia.
Seperti tiga pandangan di atas, kita harus terus berusaha dan menanamkan optimisme bagi diri dan sekitar bahwa kita akan sembuh. Harapan-harapan terbaik coba kita kumpulkan dalam majalah edisi kali ini. Sebagai respon nyata terhadap persoalan bangsa. Sebagai catatan, wabah bukanlah sesuatu yang baru dalam hidup manusia. Karena ia semacam siklus yang terus terulang. Keterulangan itu mestinya membuat manusia lebih pandai dalam menyikapi wabah.
Musibah bisa jadi azab Tuhan pada umat agar mereka menyadari kesalahan-kesalahannya dan berbenah. Bisa juga sebagai ujian untuk menjalani proses kenaikan pangkat di mata Tuhan, serta ujian melatih keimanan pada Tuhan. Apapun anggapan kita tentang musibah ini hal yang harus digaris bawahi adalah terus merawat akal dan iman. Yang bisa berarti menjaga hubungan sesama manusia (hablun minan naas) dan hubungan kepada Allah (hablun minal Allah).
Temukan berbagai pandangan dan kekayaan khazanah Islam di dalam Majalah Tebuireng edisi ini untuk memperkuat diri menjalani kehidupan di tengah pandemi. Semoga memberikan oase baru dalam proses panjang menapaki menjadi “manusia”. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bis sowab.
Show description