Jurgen Habermas; Senjakala Modernitas
Description:... Buku ini mencukupkan diri pada teks pidato Habermas "Modernity: an Incomplete Project" yang disampaikannya di Frankfurt, di hadapan para warga kota, pada penerimaan Adorno Prize. Anehkah bila akhirnya saya tak akan menyatakan buku ini termasuk buku kunci abad ke-21 tentang Habermas dan modernitas bagi publik pembaca di Indonesia, tapi cukup hanya menyebut: sebuah bacaan renyah dan jitu (karena ditulis dengan sedikit tergesa-gesa) mengenai persoalan yang akbar, berat, dan gila? Sayangnya, saya juga tidak bisa menampik, sulit menolak bahwa buku ini, ikhtiar satu ini (meski tentu dengan kekurangannya) layak dihargai dan mendapat atensi serta empati yang dalam, perlu dibaca oleh mereka (kaum arif, para teolog, budayawan, kritikus sastra dan seni, teoritisi sosial, atau siapa pun) yang ingin memberi makna lebih pada modernitas kita, pada tindakan komunikatif yang tak lekas patah arang.
Lalu, ada juga nama Nietzsche dan Heidegger yang menggugat warisan Eropa pencerahan dan menolak hiruk-pikuk modernitas, tapi pada saat yang bersamaan enggan mengajukan cara untuk menanggulangi secara kritis soal itu. Tak diragukan lagi, ambiguitas itulah yang menjadi sorotan utama yang ingin dilampaui karya ini.
Modernitas dan postmodernitas, hanyalah nama dari problem yang lebih mendasar, isu permukaan bagi suatu urgensi yang lebih filosofis, yakni pertanyaan tentang kebenaran, subjek, dan universalitas.
Show description