Ilmu Perbandingan Agama
Description:... Ilmu Perbandingan Agama adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha untuk memahami gejala-gejala keagamaan dari suatu kepercayaan dalam hubungannya dengan agama lain. Pemahaman ini meliputi persamaan juga perbedaan.3 Definisi yang hampir serupa juga dikemukakan oleh K. Sukardji yang menjelaskan bahwa Ilmu Perbandingan Agama adalah Ilmu yang mengkaji sejumlah agama (beberapa agama) dengan berbagai aspkenya untuk mengetahui persamaan dan perbedaannya satu sama lain, secara keseluruhan atau pada masalah-masalah tertentu menurut azas, sistem dan metode tertentu yang dilakukan dengan teliti.4 Karena berimplikasi kepada komparasi inilah kemudian ada sarjana yang mendefinisikan Ilmu Perbandingan Agama sebagai ilmu yang membandingkan asal-usul, struktur dan ciri-ciri dari berbagai agama dunia, dengan maksud untuk menentukkan persamaanpersamaan dan perbedaan-perbedaannya yang sebenarnya, sejauh mana hubungan antar satu agama dengan agama-agama yang lain, dan superioritas dan inferioritas yang relatif apabila dianggap sebagai tipe-tipe.
Sekalipun analisis komparatif tidak dapat terhindarkan dalam kajian Ilmu Perbandingan Agama, tetapi kajian komparatif bukanlah misi utama dari kajian ilmu ini karena misi utamanya tidak lain mengajarkan hal-ihwal yang berkaitan dengan agama. Tentang hal ini, Hasbullah Bakry menjelaskan bahwa Ilmu Perbandingan Agama mengajarkan tentang agama-agama, baik yang ada penganutnya di negeri kita ini atau tidak, baik yang disebut missionary religions (ajaran agama untuk disiarkan bagi semua orang), maupun non-missionary religions (ajaran agama yang tidak untuk disiarkan bagi semua orang). Jadi, sebenarnya kata “perbandingan” yang terdapat dalam nama Ilmu Perbandingan Agama tidaklah mewakili substansi dari ilmu ini, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa istilah ini dalam perkembangannya telah dibajak guna kepentingan dan tujuan normatif tertentu. Para pembanding agama memperbandingkan agama dengan tujuan menentukan nilai normatif agama-agama dan menunjukkan keunggulan agamanya sendiri. Houston Smith pernah menyebut “comparative” merosot menjadi “competitive”. Di sini perbandingan agama menjadi “apologetik”. Untuk menghindari kerancuan ini, maka ada yang memakai istilah “Sejarah Agama-agama” dalam arti yang sama dengan “Religionswissenschaft”. Istilah yang terakhir inilah yang pertama kali digunakan oleh Max Muller pada tahun 1857 dengan tujuan agar disiplin baru ini terbebas dari filsafat agama dan terutama dari teologi, sehingga menjadi ilmu yang deskriptif, ilmiah, objektif. Diusahakan agar terhindar dari penilaian normatif dan subjektif.
Show description