Menduakan Doa (Sebuah Novel)
Description:... Novel ini berkisah tentang seorang mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret angkatan tahun 2007 yang bernama Arya. Selain sibuk dengan aktivitas perkuliahan, Arya juga menekuni hobi menulis dan beladiri, khususnya beladiri tenaga dalam. Novel ini dimulai dengan segudang permasalahan yang menimpa Arya. Ia mendapatkan nilai IPK tahun pertama yang jauh dari harapan. Kesibukan-kesibukan perkuliahan dan praktikum membuatnya nyaris putus asa dalam melanjutkan studi. Masalah ini semakin diperparah dengan kondisi ekonomi yang tengah dihadapi keluarganya. Sampai pada suatu ketika ia bahkan putus asa dalam berdoa. Dan sejak saat itu, ia bertekad untuk tidak lagi berdoa, meskipun ia tetap rajin menjalankan salat dan puasa. Adalah Dinda, teman SMA sewaktu bersekolah di SMA 1 Jepara yang membuat nasibnya sangat jauh berubah. Semua itu bermula dari kado ulang tahun yang diberikan Dinda kepada Arya. Sebuah buku tentang rahasia mewujudkan keinginan menjadi kenyataan. Yang kemudian dikombinasikan dengan teknik pernapasan tenaga dalam yang selama ini dipelajarinya. Semenjak itu, satu persatu keinginan Arya terwujud. Ia berhasil meraih IPK memuaskan, karya-karyanya dimuat di berbagai media cetak, dan meraih berbagai penghargaan. Hanya saja, ia tetap bersikukuh untuk tidak berdoa. Kenyataan ini diketahui oleh Dinda. Dinda berusaha membujuk Arya untuk kembali berdoa. Hanya saja, Arya tetap bergeming. Ia tetap bertekad untuk menduakan doa. Sampai suatu saat ia sadar. Saat teman-teman sekelasnya: Hendra, Ardi dan Wisnu memberikan nasihat. Bahwa apa yang dilakukan Arya selama ini tak ubahnya seperti doa. Hanya saja, sebuah doa yang jauh bertenaga. Sehingga wajar apa yang diinginkannya terwujud menjadi kenyataan. Meskipun dalam praktiknya, ia tak lagi menengadahkan tangan. Saat Arya mulai menyadari kesalahannya, ia justru mendapatkan kenyataan pahit. Dinda hendak dilamar oleh seseorang. Padahal saat itu Arya mulai jatuh cinta pada Dinda. Ia bimbang. Apakah harus mengungkapkan perasaan cintanya tersebut kepada Dinda yang selama ini dianggapnya sebagai sahabat. Di sisi lain, Dinda justru dihantui rasa putus asa. Ia mengira kelak Arya yang akan menjadi pasangannya. Ia justru mulai putus asa dengan doa yang selama ini dipanjatkannya. Ia mulai mengerti dan menyadari mengapa Arya dulu mendakan doa. Hingga kali ini ia harus percaya apa yang dulu diyakini Arya. Bahwasannya doa memang seorang pemalu yang terlalu sungkan untuk campur tangan terhadap keputusan yang telah menjadi kehendak-Nya. Lantas, bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah Dinda akan menikah dengan seseorang yang akan melamarnya lalu mulai meragukan doa? Dan bagaimana dengan nasib Arya? Apakah ia berhasil menikahi Dinda dan mulai meyakini kekuatan doa?
Show description