TAHINTING PALI: PERJUANGAN MASYARAKAT ADAT DALAM MEMPERTAHAN HAK ATAS TANAH
Description:... Gerakan kontra hegemoni merupakan suatu bentuk perlawanan yang sengaja dan sadar dilakukan oleh masyarakat Dayak dalam kondisi subordinat terhadap sebuah dominasi untuk menciptakan terjadinya perubahan ruang sosial dalam pola interaksi atau keadilan di dalam masyarakat. Gerakan counter tersebut dilatarbelakangi oleh perbedaan klaim pada sistem penguasaan lahan antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat adat Dayak dalam konflik agraria yang tidak kunjung ada kepastian penyelesaian. Masyarakat adat mempertahankan hak penguasaannya secara turun-temurun dan bersifat informal (hukum adat), sementara perusahaan dan para pihak lain datang dengan sistem aturan formal (hukum positif) yang tidak dikenal dalam kebiasaan masyarakat adat. Pelaksanaan ritual perlawanan mempunyai ciri-ciri bisa dipimpin oleh pendeta agama Hindu Kaharingan, yakni pisor dan basir atau hanya dilaksanakan oleh seorang tokoh adat seperti damang. Jika pelaksanaannya dipimpin oleh seorang damang, maka nama menjadi maniring hinting adat, tetapi jika dalam pelaksanaan dipimpin oleh pendeta Kaharingan, disebut maniring hinting pali. Konteks dan situasi memengaruhi maksud dan tujuan ritual ini dilaksanakan. Makna ritual ini pun menjadi berkonotasi multimakna, yaitu tidak hanya bermakna larangan atau pantangan (pali), tetapi juga membuka jalan untuk bermufakat guna mencari solusi (win-win solution) dalam menyelesaikan sengketa dan konflik pertanahan.
Show description