Negara Indonesia mempunyai kekayaan keanekaragaman
hayati tinggi, sehingga berdampak pada banyak keunggulan, dan
daya tarik unik, di sisi lain berbagai jenis tumbuhan mengandung
obat, racun dan banyak manfaat lainnya, sehingga menjadi
perhatian dunia. Beberapa jenis tumbuhan juga masuk ke Indonesia
terutama dari daerah tropis dari benua Amerika, Afrika, Asia
Tengah, China, bahkan beriklim sedang seperti Eropa, sehingga
menambah keanekaragaman pengetahuan dan kekayaan hayatinya.
Sehingga secara otomatis berdampak pula beragamnya jenis, marga
maupun familianya.
Karakter khusus familia pada dasarnya dapat menjadi
pegangan (stasiun) penting dalam penentuan berbagai jenis
tumbuhan. Jika kita mencari obyek marga, jenis, maupun
infraspesifik tentu harus diawali dengan pencarian familianya.
Demikian pula gambaran dari kandungannya, jenis tumbuhan
beracun maupun tidak beracun, obat, ritual, bahan bangunan dapat
diketahui dengan pasti, sekaligus kesalahan pemanfaatan dapat
dihindari oleh manusia di lingkungannya. Contoh tumbuhan ganja
di daerah Aceh dapat tumbuh dengan kualitas toksiknya yang baik,
tubo (Derris spp.) banyak dimanfaatkan meracun ikan, namun
dapat berakibat buruk apabila dikonsumsi bagi tubuh manusia.
Jenis tumbuhan beracun di sekitar kitapun dengan mudah dapat
kita jumpai dan dilihat misalnya kelompok familia Euphorbiaceae,
Asteraceae, Fabaceae, namun kita tidak tahu akibat jika dikonsumsi
serta kandungannya. Keberadaan tumbuhan beracun, tentu ada
jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan obat maupun
anti racun. Buku pengenalan tumbuhan racun seyogyanya perlu
dibaca, dikoleksi sebagai referensi, terutama kajian karakter khusus
dan jenis-jenis tumbuhan beracun sehingga buku ini dapat
diterbitkan.