Konflik sebagai Solusi Anti Writer’s Block ala Story Waveform Model
Description:... Melanjutkan penelitian sebelumnya tentang "Story Waveform Model sebagai Alternatif Lebih Baik dari Story Mountain Model dalam Mendesain Cerita Agar Lebih Mudah," yang terpublikasi di An1mage Jurnal Studi Kultural [1]. Kali ini peneliti berfokus pada mengapa banyak pengarang cerita fiksi mengalami writer’s block, salah satu potensinya adalah kekurangan dalam menggali konflik dalam suatu cerita yang digarapnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta observasi sekaligus keterlibatan aktif penulis dalam kelompok sampling di Komunitas Pembuat Cerita Indonesia (KPCIN) dalam WA Group Inovel dengan publikasi aktif karya komunitas inovel salah satunya di majalah An1magine dan publikasi novel digital di marketplace seperti Play Store,Google Play, Google Book, dan inovel marketplace itu sendiri.
Kecenderungan adanya writer’s block bukan karena ketidakmampuan membuat cerita, atau tidak memiliki ketrampilan membuat cerita, tetapi terkadang lebih sering terjadi karena penulisnya tidak ada semangat untuk melanjutkan karena cerita dianggap belum menarik oleh pembuatnya, juga bukan karena tidak memiliki waktu untuk melanjutkannya, juga bukan karena tidak ada komitmen untuk menyelesaikannya, tetapi lebih banyak karena keadaan mental di mana tidak ada sesuatu yang menarik untuk melanjutkannya.
Penelitian ini menjawab salah satu potensi writer’s block yang ada serta memberikan beberapa potensi solusi yang membantu para pengarang agar bangkit lagi dalam menyelesaikan ceritanya karena semangat baru yang dimilikinya.
M.S. Gumelar
Instagram: @bubblegumelar
Twitter: @MSGumelar @Bubblegumelar
Show description