2021 GOSARIUM [Buku Kamus Ringkas Candrajiwa-&-Dunia Indonesia (Soenarto)]
(Sampul coklat buku ke-11 dari seri candrajiwa Indonesia ini melambangkan warna tanah. Tanah adalah unsur terakhir dari keempat unsur pembentuk alam semesta yaitu suasana, api, air dan tanah. Terasa adanya kemampuan sang tanah untuk menghidupkan tetumbuhan, serta menerima dan menampung apa saja termasuk air dan mineral baik yang berharga, berbahaya dan apa saja seperti pasir, batu, garam, emas, berlian, nikel dan uranium]
Glosarium “mini” sebenarnya sudah ada pada buku-buku sebelumnya seperti pada Karya Besar (Magnum Opus [5/5]) adalah kompilasi dari 4 buku: 1. Studium Generale (1/5); tiga buku Studium Particulare (Kuliah Khusus): 2. Psike (2/5), 3. Ego (3/5), dan 4. Intuisi (4/5). Pentalogi dan trilogi menjadi oktalogi (8 buku). Triloginya berjudul Perkenalan (Prequel 1/3) adalah kontraksi dari Studium Generale (1/5); Monograph (2/3) hanya berisi rangkuman disertasi, dan Kardiologi Kuantum sebagai Postquel (3/3). Masih ada sepasang buku dengan warna sampul biru laut dengan nomor 2020: 1/2 [Sidequel (Kurikulum)] dan 2/2 [Spin-off (Modul)]. Namun, perlu dihadirkan juga Glosarium bernomor 2021, seolah-olah bertanggal lahir 21 April 2020.
Salah satu versi dalam pewayangan Jawa, tokoh Puntadewa (sampul buku) merupakan anak kandung Pandu yang lahir di Istana Hastinapura. Kedatangan Bhatara Dharma hanya sekadar menolong kelahiran Puntadewa dan memberi restu untuknya. Dalam bahasa Jawa, hal itu diungkapkan dalam “mati sajroning urip, urip sajroning pati”. Kematian di sini adalah matinya ego. Secara praktis adalah seperti berkeinginan untuk hidup bahagia dan tenteram. Semakin seseorang menginginkan kebahagiaan dan ketenteraman, maka semakin seseorang itu jauh dari kebahagiaan dan ketenteraman.
Mengapa bisa demikian? Hal itu karena kualitas sejati mesti bebas dari ego. Selama berkutat pada pola kepentingan ego yang sama, maka seseorang tidak akan beranjak ke mana-mana juga. Merasa “nyaman” dengan tidak beranjak ke mana-mana, inilah kebodohan batin. Swami Vivekananda pernah berujar, “Kebodohan disebabkan oleh egoisme, keterpikatan, kebencian, dan ketamakan.” Ego adalah asal mula dari ketidakbahagiaan dalam hidup. Orang yang selalu mati dalam hidup adalah orang yang senantiasa menjaga diri dengan membuang egonya. Hidupnya akan selalu tenteram dalam setiap perjalanan hidupnya.
Sinopsis
Glosarium ini diawali dengan suatu Komitmen Berketuhanan Yang Maha Esa bernuansa pendidikan mental/jiwa yang berwawasan filsafat terapan, psikologi, humaniora, kesehatan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Glosarium juga memiliki prolog, epilog, kesimpulan dan lampiran bahkan glosarium ‘mini’ seperti buku-buku sebelumnya.
Termasuk pengetahuan tentang Suksma Kawekas/TheSource dan Suksma Sejati/TheForce adalah Aspek Kesadaran Takterbatas (Sifat Statis/Karsa dan Sifat Dinamis/Bijaksana); Roh Suci/TheSelf adalah Aspek Kesadaran Terbatas (Sifat Terbatas/Kuasa; menguasai angan-angan dan nafsu-nafsunya). Angan-angan inilah yang berperanan sebagai Kusir/regulator Kereta Kencana, yang mengendalikan 4-ekor kuda/motivator yang amat kuat dan lincah dalam mengarungi perjalanan hidup yang rumit ini. Keempat kuda motivator tersebut berwarna putih/mutmainah (bersifat sosial bahkan suprasosial). Kuda hitam/ luamah (bersifat egoistik atau sebaliknya egonetral). Kuda kuning/sufiah (keinginan, desire) dan kuda merah/amarah (kemauan, passion). Angan-angan yang sudah tercerahkan oleh aspek Ketuhanan-nya akan membawa berkiprah ekstrospeksi di masyarakat berbekal 5-Sila (Pancasila) ialah ikhlas, sabar, syukur, jujur, dan budi luhur.
Berintrospeksi dengan kompas Ketuhanannya menggunakan 3-Sila (Trisila) ialah sadar, percaya (iman), dan taat (takwa) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karya Besar (Penta-logi 5/5; 2016 Magnum Opus) adalah buku-kompilasi buku-buku sebelumnya yaitu Kuliah Umum (Pentalogi 1/5; 2012 Studium Generale), dan 3-Kuliah Khusus tentang Jiwa (Pentalogi 2/5; 2013 Psike), Sang Aku (Pentalogi 3/5; 2014 Ego), serta Ilham (Pentalogi 4/5; 2015 Intuisi). Isi buku sebelah kanan berisi Tuntunan (berkonsep otak kiri: padat makna) kemungkinan tidak akan terasa berat isinya walaupun berstrata s3 ialah produk disertasi kedokteran, karena sebuah kamus ringkas 100 kata dalam 4-bahasa. Selanjutnya, halaman sebelah kiri berisi Tontonan (berkonsep otak kanan: longgar makna), berstrata s1 berisi foto, gambar, bagan, atau diagram. Keterangan gambar di bawahnya diinginkan oleh penulisnya agar isinya menjadi ringan karena berstrata s0, artinya siapa saja dapat menikmatinya.
Selamat membaca, semoga Suksma Sejati/TheForce, sadar kolektif/agung (dinamis), menganugerahkan tuntunan, pencerahan dan kekuatan-Nya kepada kita semua, amin.