Saat orang-orang di-PHK, kita merasa bersyukur masih di-hire di sebuah lembaga dan dibutuhkan, atau bahkan diapresiasi...
Saat orang-orang susah mencari pekerjaan pengganti, kita dikirimi Allah ilham untuk membuka usaha baru yang justru memberi peluang baru...
Saat usaha-usaha orang lain jatuh, tumbang, gulung tikar, kita dikirimi kekuatan untuk bertahan dan bertumbuh dengan kreativitas...
Saat orang-orang lain merasa cemas, takut, akan maraknya virus, kita diberi kekuatan untuk terus positive thinking, yang menyebabkan imun bertambah karena kita dikaruniai iman yang mungkin lebih...
Saat biasanya waktu di rumah hanyalah waktu sisa, kita diberikan Allah kesempatan untuk menjadikan waktu di rumahsebagai waktu utama dan berkualitas untuk bersama-sama membangun bonding dengan keluarga...
Saat biasanya kita sebagai orangtua rasanya sudah tak mampu untuk menemani anak-anak belajar, berperan sebagai guru 24 jam, ternyata Allah mampukan going extra miles dengan menjadi orang tua dan guru selama hampir 2 tahun, masyaaAllah...
Banyak kisah yang tak terungkap di dalam pandemi, tidak saja tentang ketegaran, kesabaran, kreativitas, dan upaya, lebih dari itu, ia menyimpan banyak kenangan yang berujung pada satu kata magis: keajaiban.
Sudahkah kita menemukan dan memaknai keajaiban yang Allah hadirkan di kehidupan kita selama pandemi ini?