Description:... (Perubahan Sosial Akibat Penambang Pasir “Ilegal” di tengah Trend Pembangunan Infrastruktur)Kemana arah perubahan sosial pedesaan? Terutama untuk kasus tumbuhnya penambangan pasir rakyat yang massif selama booming pembangunan infrastruktur? Perlu dicari istilah yang general untuk kondisi itu, tetapi secara empirik akan terjadi proses “keterlemparan” massal dari pusaran ekonomi. Konsep “menghianati” pembangunan istilah yang kami pilih sementara untuk menggambarkan proses sosial tersebut.Thesis bahwa desa selalu “korban” pembangunan tetap mendapatkan bukti empirik bahkan lebih parah di tengah meningkatnya gairah “mengotonomkan” desa. Apakah kondisi ini karena lemahnya desa sebagai entitas otonom? Ataukah memang desa sebenarnya bukan institusi sosial asli yang mampu melahirkan ketangguhan sosial!Buku ini mengajak para peneliti, penggiat, juga mungkin para birokrasi desa dan para aktivis untuk merenungkan kembali posisi desa, tetap dianggap sebagai institusi pelayanan sosial terendah dan administratif, ataukah fungsi-fungsi koordinatif yang lebih realistis. Perlu dicari definisi level agregasi sosial yang lebih hidup dari institusi sosial terkecil masyarakat agar kuat menghadapi tekanan dari luar sebagaimana dulu desa kita anggap demikian. Kasus perubahan social desa tambang ini memberikan gambaran pada kita bahwa desa tak “berkutik” menghadapi berbagai tekanan dari luar sehingga perlu dicari level dan bentuk gerakan sosial baru. Semoga memberi inpirasi semua untuk bergerak dan berubah. Walllohualam!
(Perubahan Sosial Akibat Penambang Pasir “Ilegal” di tengah Trend Pembangunan Infrastruktur)
Kemana arah perubahan sosial pedesaan? Terutama untuk kasus tumbuhnya penambangan pasir rakyat yang massif selama booming pembangunan infrastruktur? Perlu dicari istilah yang general untuk kondisi itu, tetapi secara empirik akan terjadi proses “keterlemparan” massal dari pusaran ekonomi. Konsep “menghianati” pembangunan istilah yang kami pilih sementara untuk menggambarkan proses sosial tersebut.
Thesis bahwa desa selalu “korban” pembangunan tetap mendapatkan bukti empirik bahkan lebih parah di tengah meningkatnya gairah “mengotonomkan” desa. Apakah kondisi ini karena lemahnya desa sebagai entitas otonom? Ataukah memang desa sebenarnya bukan institusi sosial asli yang mampu melahirkan ketangguhan sosial!
Buku ini mengajak para peneliti, penggiat, juga mungkin para birokrasi desa dan para aktivis untuk merenungkan kembali posisi desa, tetap dianggap sebagai institusi pelayanan sosial terendah dan administratif, ataukah fungsi-fungsi koordinatif yang lebih realistis. Perlu dicari definisi level agregasi sosial yang lebih hidup dari institusi sosial terkecil masyarakat agar kuat menghadapi tekanan dari luar sebagaimana dulu desa kita anggap demikian. Kasus perubahan social desa tambang ini memberikan gambaran pada kita bahwa desa tak “berkutik” menghadapi berbagai tekanan dari luar sehingga perlu dicari level dan bentuk gerakan sosial baru. Semoga memberi inpirasi semua untuk bergerak dan berubah. Walllohualam!
به شما اطمینان می دهیم در کمتر از 8 ساعت به درخواست شما پاسخ خواهیم داد.
* نتیجه بررسی از طریق ایمیل ارسال خواهد شد
شماره کارت : 6104337650971516 شماره حساب : 8228146163 شناسه شبا (انتقال پایا) : IR410120020000008228146163 بانک ملت به نام مهدی تاج دینی