Meretas Belenggu Patriarki dengan Berpendidikan
Description:... Laki-laki maupun perempuan sama-sama berhak mendapatkan pendidikan tinggi. Stigma bahwa perempuan kelak akan menjadi ibu rumah tangga telah mengungkung pikiran masyarakat sehingga pendidikan tinggi bagi perempuan menjadi sesuatu yang tidak mudah untuk dicapai. Lantas mengapa tidak? Tidak ada yang salah jika perempuan berpendidikan tinggi kelak akan menjadi ibu rumah tangga. Bahkan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, seorang perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas. Sebab perempuan akan menjadi seorang ibu dan ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Bukankah untuk menjadi guru diperlukan kecerdasan? Maka dari itu, pendidikan sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga dalam kehidupan berkeluarga guna meretas belenggu patriarki dengan berpendidikan.
Dengan pendidikan, maka seorang perempuan kelak akan menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. Lantas, di mana letak menyalahi kodrat? Bukankah kodrat perempuan hanya menstruasi, mengandung, menyusui, melahirkan, dan menopause. Selain daripada itu adalah hasil konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang hidup dalam kentalnya budaya patriarki di mana laki-laki selalu menjadi nomor satu.
Dalam upaya untuk meretas budaya patriarki, pendidikan memegang peran penting. Melalui pendidikan yang berkualitas, perempuan dapat mengasah kemampuan mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Dengan meningkatkan pendidikan perempuan, mereka dapat membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk memilih jalur hidup mereka tanpa dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang merendahkan perempuan.
Show description