Sampan Zulaiha
Description:... Laut meninggi ribuan senti. Tempiasnya mencipta hujan air garam, menguyupkan tubuh Zulaiha yang timpang. Lalu ia tadahkan lekuk tangan ke arah laut. Aha, Zulaiha, hendak mendekap siapa? Tidak mendekap siapa-siapa. Malam itu, bukan dendam-kesumat yang Zulaiha tunaikan, melainkan cita-cita: melaut sendiri, sendiri! O, tengoklah, sampan Zulaiha adalah tubuh Zulaiha sendiri!
Bakat yang dirundung keterampilan mengolah gagasan sesehari dari tanah asal menjadi kisah yang menggugah emosi, telah dimiliki Hasan Al Banna. Kita, penggemar prosa bernilai sastra, tak perlu cemas akan kehilangan jembatan generasi yang mengukuhkan kearifan lokal sebagai eksotisme. Sehimpun cerpen dalam buku ini patut menjadi semacam pusaka untuk masa yang terbuka.
Kurnia Effendi, cerpenis, Jakarta
Show description