Lubang-lubang pembantaian
Petualangan PKI di Madiun
Description:... Tiap kali mendengar kata “PKI”, asosiasi rakyat Indonesia pada umumnya niscaya terpaut pada aksi biadab kaum komunis yang diluar batas perikemanusiaan. Pernahkah Anda membayangkan seorang anggota PKI membantai ayah kandungnya sendiri yang tidak sepaham dengan golongan komunis? Buku ini mencoba merekonstruksi tragedi nasional di madiun ketika PKI di bawah pimpinan Muso, Amir Sjarifuddin dan kawan-kawan berusaha mendirikan Negara Republik Soviet Indonesia tahun 1948 yang silam. Lebih dari sekedar melukiskan kekejian PKI yang mendirikan bulu roma, buku ini pun mendiskripsikan latar belakang politik berikut keterangan saksi hidup, yakni para korban yang luput dan sejumlah pejabat militer yang terlibat dalam operasi penumpasan.
Ada suatu pertanyaan menggelitik: mengapa dalam tempo yang relatif singkat pemberontakan PKI di Madiun itu gagal? Uraian yang disajikan dalam buku ini menyediakan semua jawabannya.
History of the Indonesian Communist Party's revolt, Peristiwa Madiun or Madiun Affair, in East and Central Java, Sept.-Dec. 1948; previously serialized in Jawa Pos.
Pengantar Penerbit DALAM SEJARAH PERJALANAN Bangsa Indonesia, kaum komunis sudah berulang kali mencoba melakukan perebutan kekuasaan melalui pemberontakan berdarah. Salah satu di antaranya adalah peristiwa yang bergolak di Madiun tahun 1948. Saat peristiwa tersebut meletus, konsentrasi segenap pemimpin dan bangsa Indonesia sedang tertumpah untuk menghadapi Agresi II Belanda. Dengan kata lain, pemberontakan PKI itu telah menikam Republik dari belakang.
Isi buku ini semula dimuat sebagai seri tulisan dalam Jawa Pos sejak 18 September sampai dengan 18 Oktober 1989. Secara keseluruhan, isinya mencoba merekonstruksi tragedi nasional tersebut, yang melibatkan serangkaian wawancara dengan para saksi hidup, baik tokoh-tokoh yang turut dalam operasi penumpasan maupun para korban yang luput dari aksi pembantaian oleh kaum komunis.
Sebagai suatu rekonstruksi sejarah, boleh jadi di sana-sini terlihat beberapa kekurangan. Namun begitu, buku ini paling kurang memberi sumbangan bahan yang cukup berharga mengenai sepenggal babak yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejauh ini, buku berbahasa Indonesia yang cukup menyeluruh mengenai pemberontakan
tersebut, Pertstiwa Madiun 1948 karangan Pinardi ( Jakarta: Inkopak Hazera, 1966), sekarang sudah sukar didapat
Jakarta, September 1990
Show description