Tinjauan Feminisme: Citra Diri Perempuan dalam Tujuh Novel Terbaik Angkatan 2000
- Author(s): Sofiatin, S.Sos., M.Pd., Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Dr. Sumiyadi, M.Hum., Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.,
- Publisher: Langgam Pustaka
- Pages: 281
- ISBN_10: 6238295457
ISBN_13: 9786238295456
- Language: id
- Categories: Literary Collections / General ,
Description:... Karya-karya novel Indonesia masa kini mulai banyak menampilkan sosok perempuan sebagai tokoh utama. Tokoh perempuan tersebut pada umumnya oleh pengarang ditempatkan pada posisi pertama. Sebagaimana tokoh-tokoh perempuan yang terdapat pada tujuh karya novel Angkatan 2000 yang telah dikaji dalam disertasi penulis. Representasi tujuh tokoh perempuan dalam karya-karya novel tersebut berkaitan dengan isu-isu feminisme yang masih berkembang hingga saat ini baik dalam kondisi bentuk-bentuk ketidakadilan gender, ketidakadilan system, dan otonomi gender.Para pengarang dalam menanamkan muatan feminisme pada karyanya tak terlepas dari upayanya merepresentasikan tokoh perempuan dengan citra feminis. Citra diri tokoh perempuan feminis adalah bentuk upaya para pengarang menggambaran perjuangan mereka sebagai gerakan feminisme dalam karya novel sastra.
Tujuh buah karya novel Angkatan 2000 yang dikaji dan disajikan dalam buku ini dihasilkan oleh enam orang pengarang perempuan dan satu orang pengarang laki-laki. Tujuh karya novel ini adalah pemenang dalam sayembara sastra yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta, Kusala Sastra Khatulistiwa, Badan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, serta mendapatkan penghargaan lainnya dari berbagai pihak terkait baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuh karya novel terbaik ini yaitu novel berjudul Saman (1998) karya Ayu Utami, Namaku Teweraut (2000) karya Ani Sekarningsih, Kerudung Merah Kirmizi (2002) karya Remy Sylado, Tarian Bumi (2007) karya Oka Rusmini, Tanah Tabu (2009) karya Anindita S. Thayf, Maryam (2012) karya Okky Madasari, dan Isinga: Roman Papua karya Dorothea Rosa Herliany. Selama ini ketujuh karya novel tersebut belum pernah diangkat ke dalam satu buku tinjauan feminisme.
Hasil kajian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran literasi sastra feminis di perguruan tinggi pada mata kuliah kajian prosa fiksi. Hasil kajian ini juga dapat dimanfaatkan di jurusan non kependidikan seperti di fakultas ilmu budaya, fakultas sastra, dan jurusan studi gender sebagai buku pengayaan pengetahuan dan referensi sastra feminisme. Selain itu dapat dijadikan sebagai buku referensi bagi para pengkaji sastra feminisme di Indonesia. Buku ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi sastra di kalangan mahasiswa, sekaligus memberikan pengetahuan kepada mahasiswa melalui pengenalan isu-isu feminisme di Indonesia dalam karya novel sastra.
Show description